Oleh Hapi Cahyadi
SK Promosi ke Merauke
Senin pagi pukul 06.15 seperti biasa saya berkumpul di KPP Pratama Sidoarjo Barat. Rutinitas pagi berangkat bersama teman menuju KPP Madya Gresik mengendarai bus kecil 3/4. sebelum bus berangkat biasanya saling sapa dan small talk untuk sekedar mencairkan suasana. Setelah memarkir motor bututku megapro jadul 2006 saya bergegas menuju bus. Belum sempat naik dan pegang handle pintu bus, seorang teman menghampiri saya dan menjabat erat "Selamat Promosi Merauke"!!.
"What..?? siapa yang promosi Merauke?" tanya saya penuh penasaran.
Teman : "Belum tahu ?, ngak lihat WA?"
Saya : "Yang benar ?!!., Jangan becanda ah.."
Ternyata memang HP saya belum saya hidupkan, semalam saya charge sebelum tidur dan belum saya nyalakan sampai pagi itu. Semua penumpang rombongan bus menghampiri saya dan Mas Handoko memberi ucapan selamat. Mas Handoko SK Promosi ke Tobelo. Ternyata SK Promosi itu keluar tengah malam ketika masih tertidur lelap.
Sepanjang perjalanan di jalan Tol antara Sidoarjo - Gresik, saya mulai termenung.
MERAUKE...?!
Selama ini Indonesia timur yang pernah saya kunjungi hanya sebatas Makassar, Lombok dan Bali. Membayangkan berkunjung ke kota Merauke belum pernah terlintas dalam benak. Saya mengenal Kota Merauke karena Lagu Nasional "Dari Sabang Sampai Merauke" ciptaan Raden Soerarjo pada 1961.
Pucuk pucuk daun dipinggir jalan tol berayun ayun seakan memberi selamat sekaligus semangat.
Tak terasa pelupuk mata mulai menghangat. Beberapa pertanyaan berkecamuk dalam kepala.
Bagaimana nanti jauh dengan keluarga ?
Yahh,. tidak bisa lagi antar si bungsu ke sekolah, dong..
Bisa nggak ya,. nanti adaptasi di tanah Papua.
Konon katanya banyak malaria di Papua,.
Lamunanku buyar, bus sudah sampai kantor di Kota Gresik. selain teman teman yang memberi ucapan langsung, di WatsApp juga banyak belum terbaca. Saya mulai berkemas barang barang di meja dan buku bacaan yang mau tidak mau harus dikardusin untuk pindahan.
Acara perpisahan kantor pun datang juga. Moment yang sebenarnya berat untuk dilalui. saya paling tidak bisa menahan air mata ketika acara perpisahan. Bapak Abdul Gani, Kepala Kantor Pajak Madya Gresik memompa semangat kami berdua. Beliau memang pimpinan panutan yang wise dan role model yang humble. Sebagai pimpinan saya banyak belajar dari beliau, diantaranya tentang bagaimana sikap egaliter kepada rekan kerja, sering membantu bawahan dan tidak pelit ilmu.
Nasihat beliau yang masih terpatri hingga sekarang adalah : "Bahagia dulu baru berprestasi, jangan dibalik berprestasi dulu baru bahagia" dari sini kita dapat mengambil saripatinya bahwa bekerja itu harus bahagia dan menikmari prosesnya, karena orang bahagia itu berpotensi lebih besar berprestasi dari pada pegawai yang dalam tekanan.
Nasihat lainnya dari beliau adalah rayakanlah hal-hal kecil pada setiap pencapaian. Pesan moralnya adalah jangan pelit mengapresiasi diri sendiri. Jiwa yang diapresiasi secara proporsional akan menjadikan psikologi dan rohani kita tumbuh optimal.
kala itu, untuk kali pertama saya menyanyi dalam acara perpisahan. Lagu yang saya nyanyikan bukan lagu pop, rock, atau dangdut. Tapiiii genre Lagu Nasional haha,. tidak lain dan tidak bukan : "Dari Sabang sampai Merauke" saya pilih sebagai lagu anthem perpisahan menuju Kota Merauke.
#Terbang Menuju Merauke
Sore itu pukul 16.00 saya dijemput sahabat karib, dengan baik hati mengantar ke Bandara Juanda. Hariyanto dan Mas Kaji Kholis adalah teman kantor dan sekaligus kawan se-rombongan bus.
Gigitan dunkin donut dan secangkir kopi di Bandara Juanda serasa hanya lewat hambar di rongga mulut. Ngobrol ringan dengan dua kawan ini sejenak terjeda karena alunan samar JT-787 menuju Merauke transit Makassar.
Selamat tinggal kawan, sampai kita berjumpa lagi.
Penerbangan kali ini adalah, kali pertama menuju Kota Merauke. Perjalanan